Perekonomian Israel Merosot Tajam akibat Agresi di Gaza, Diperkirakan Beban Utang akan Tinggi

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Perekonomian Israel merosot tajam akibat agresi militernya ke Gaza, Palestina.

Perang yang sedang berlangsung di Gaza dilaporkan telah menyebabkan ekonomi Israel berkontraksi 19,4 persen pada kuartal terakhir tahun 2023, menurut Biro Pusat Statistik Israel, hampir dua kali lipat ekspektasi pasar.

Biro Pusat Statistik Israel, Senin (19/2/2024) mengatakan bahwa kontraksi perekonomian pada kuartal keempat tahun 2023 dipengaruhi langsung oleh pecahnya perang dengan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Angka awal yang dikeluarkan oleh biro tersebut menunjukkan bahwa produk domestik bruto menyusut sebesar 19,4 persen secara tahunan dalam tiga bulan terakhir tahun lalu.

Dikatakan bahwa penurunan tersebut didorong oleh penurunan konsumsi swasta sebesar 26,9 persen.

Hal itu juga karena kepercayaan diri anjlok di tengah perang Gaza dan rumah tangga mengurangi pengeluaran, lanjut laporan tersebut, mengutip Palestine Chronicle.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2023, tingkat pertumbuhan PDB adalah 3,1 persen, 2,8 persen pada kuartal kedua, dan 2,7 persen pada kuartal ketiga.

Dan sepanjang tahun 2023, perekonomian Israel tumbuh sebesar 2 persen, turun dari 6,5 persen pada tahun 2022.

Sementara itu laporan lainnya pada 10 Februari 2024, Moody’s Investors Service memutuskan untuk menurunkan peringkat kredit Israel.

Penurunan itu dilakukan Moody's, disinyalir lantaran dampak perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, perusahaan pemeringkat kredit global tersebut menyimpulkan bahwa perang akan meningkatkan risiko politik secara signifikan bagi Israel.

Serta melemahkan lembaga eksekutif dan legislatif serta kekuatan fiskalnya, di masa mendatang

Moody's memperkirakan beban utang Israel akan jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelum konflik.

Update Jumlah Korban di Gaza

Israel masih terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

 

Pemboman Israel yang masif telah menewaskan hampir 29.092 warga di Gaza dan melukai sekitar 69.028 orang.

Disertai juga dengan adanya kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Di samping itu Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi.

Para penduduk Gaza juga di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

( Artikel ini Bersumber : tribunnews.com)