Hadapi Pasar Tumpah di Jalur Pantura, Ini Langkah Antisipatif Polisi Cirebon
KABUPATEN CIREBON, DBFM - Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Cirebon menyiapkan langkah antisipasi untuk mengatasi kemacetan yang mungkin terjadi akibat aktivitas pasar tumpah di sejumlah ruas jalur mudik Pantai Utara (Pantura) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol M Ardi Wibowo menegaskan kesiapan kepolisian dalam menghadapi potensi kemacetan menjelang musim mudik.
"Dalam mengantisipasi masyarakat yang akan melakukan mudik lebih awal, terutama di jalur arteri sepanjang 71 KM dari Susukan hingga Losari, kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif," ujar Ardi saat diwawancarai di Gate Tol (GT) Palimanan, Kabupaten Cirebon, Selasa (26/3/2024).
Ardi menyoroti beberapa titik rawan kemacetan, termasuk pasar tumpah di Tegal Gubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Kue Weru, dan Pasar Ikan Gebang yang berada di sepanjang jalur arteri tersebut.
"Kami akan menyiagakan personel di titik-titik rawan tersebut untuk mengantisipasi kemacetan."
"Jika diperlukan, kami siap melakukan rekayasa lalu lintas atau contra flow," ucapnya.
Meskipun demikian, harapan utama kepolisian adalah agar situasi dapat terurai tanpa perlu melakukan rekayasa lalu lintas.
"Penarikan saja sudah cukup untuk mengatasi kemacetan," jelas dia.
Tentang penutupan putar balik atau U-turn di jalur Pantura, pihak kepolisian juga akan melaksanakannya secara bertahap.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi penutupan U-turn tersebut dan tidak membongkar secara diam-diam karena hal tersebut dapat membantu pengamanan jalur pada saat Operasi Ketupat," katanya.
Menjelang hari raya Idulfitri atau lebaran, masyarakat Indonesia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Salah satu jalur favorit yang akan dilewati, terutama oleh pemudik roda dua, adalah jalur Pantai Utara (Pantura).
Namun, jalur Pantura dikenal memiliki beberapa titik rawan kemacetan, salah satunya adalah sejumlah pasar tumpah.
Salah satunya terletak di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, yaitu Pasar Tegalgubug.
Pasar yang merupakan pasar sandang terbesar se-Asia Tenggara ini menjadi titik hambatan bagi pemudik, terutama pada hari Selasa dan Sabtu.
Saat Tribun memantau pada Sabtu (23/3/2024), suasana keramaian terlihat di pasar tersebut, dengan beberapa pedagang yang bahkan menghiasi bahu jalan.
Keberadaan pedagang di pinggir jalan tersebut membuat laju kendaraan, terutama truk, melambat.
Hal ini tidak hanya mengganggu arus lalu lintas saat itu, tetapi juga menjadi perhatian saat momen mudik nanti.
Salah satu pedagang, Sri (45) menyatakan, bahwa kemacetan sudah menjadi pemandangan biasa di Pasar Tegalgubug, terutama saat pasar semakin ramai di pagi menjelang siang hari.
"Iya, macet mah sudah biasa di sini," ujar Sri, Sabtu (23/3/2024).
Ia menegaskan, bahwa pada momen mudik, petugas dari berbagai instansi biasanya turun tangan untuk mengatur lalu lintas.
"Biasanya ditutup putar baliknya," ucapnya.
Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Tadi Aryadi menjelaskan, bahwa pasar tumpah menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jalur Pantura Kabupaten Cirebon.
"Ada sejumlah titik yang kita antisipasi kemacetan di Kabupaten Cirebon, khususnya di pasar tumpah," jelas Tadi.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menerjunkan personel di titik-titik rawan kemacetan, seperti Pasar Sandang Tegalgubug, Pasar Pasalaran Weru, Pasar Gebang, dan Pasar Celancang.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, Dishub Kabupaten Cirebon akan mendirikan 11 posko selama arus mudik Lebaran 2024.
Posko-posko ini akan tersebar di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan pemasangan rambu lalu lintas dan petunjuk arah, serta mengajukan kebutuhan rambu lalu lintas dan alat bantu pencatatan arus ke Dinas Perhubungan Jabar.
"Kami juga akan memastikan rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk arah terpasang," katanya. (*)
Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol M Ardi Wibowo
( Artikel ini Bersumber :trib
Salah satu pedagang, Sri (45) menyatakan, bahwa kemacetan sudah menjadi pemandangan biasa di Pasar Tegalgubug, terutama saat pasar semakin ramai di pagi menjelang siang hari.
"Iya, macet mah sudah biasa di sini," ujar Sri, Sabtu (23/3/2024).
Ia menegaskan, bahwa pada momen mudik, petugas dari berbagai instansi biasanya turun tangan untuk mengatur lalu lintas.
"Biasanya ditutup putar baliknya," ucapnya.
Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Tadi Aryadi menjelaskan, bahwa pasar tumpah menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jalur Pantura Kabupaten Cirebon.
"Ada sejumlah titik yang kita antisipasi kemacetan di Kabupaten Cirebon, khususnya di pasar tumpah," jelas Tadi.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menerjunkan personel di titik-titik rawan kemacetan, seperti Pasar Sandang Tegalgubug, Pasar Pasalaran Weru, Pasar Gebang, dan Pasar Celancang.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, Dishub Kabupaten Cirebon akan mendirikan 11 posko selama arus mudik Lebaran 2024.
Posko-posko ini akan tersebar di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon.
Selain itu, pihaknya juga akan memastikan pemasangan rambu lalu lintas dan petunjuk arah, serta mengajukan kebutuhan rambu lalu lintas dan alat bantu pencatatan arus ke Dinas Perhubungan Jabar.
"Kami juga akan memastikan rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk arah terpasang," katanya. (*)
Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol M Ardi Wibowo
( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )