CIREBON – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon mengingatkan masyarakat agar tidak membuang maupun membakar sampah di sekitar jalur rel kereta api. Aktivitas tersebut dinilai membahayakan perjalanan kereta dan berpotensi melanggar hukum.

“Jalur rel merupakan area steril. Pembakaran atau pembuangan sampah di sekitar rel bisa mengganggu operasional KA dan membahayakan keselamatan,” kata Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).

Ia menambahkan, pembakaran sampah berisiko merusak kabel optik di sepanjang rel. Kabel tersebut berfungsi sebagai pengatur sinyal perjalanan kereta.

“Jika kabel optik terganggu, sinyal bisa error dan membahayakan laju kereta. Selain itu, asap dari api bisa menghalangi pandangan masinis,” ujarnya.

Muhibbuddin juga menyebut pembuangan sampah sembarangan bisa menyebabkan saluran drainase tersumbat, memicu banjir, dan memperlemah struktur tanah di sekitar rel.

KAI menyebut aktivitas tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Pasal 199 menyebut, setiap orang yang mengganggu jalur rel bisa dipidana hingga tiga bulan penjara atau denda maksimal Rp15 juta.

“Apalagi saat ini cuaca cenderung ekstrem. Dengan suhu tinggi dan angin kencang, pembakaran sampah bisa lebih mudah memicu bahaya,” tambah Muhibbuddin.

Untuk mencegah hal itu, KAI Daop 3 melakukan sosialisasi ke warga, patroli rutin, dan memasang spanduk imbauan di sejumlah titik jalur rel. KAI juga berkoordinasi dengan aparat dan pemerintah daerah setempat.

“Keselamatan perjalanan kereta api adalah tanggung jawab bersama,” ujar Muhibbuddin.