KABUPATEN CIREBON, DBFM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) melalui Resor KSDA Cirebon akan menggunakan rencana tembak bius untuk mengatasi masalah monyet liar yang terus masuk ke permukiman di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Dalam rencana ini BBKSDA bekerja sama dengan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) setempat.

Kepala Resor KSDA Cirebon Slamet Priambada menjelaskan, meskipun telah mencoba menangkap hewan-hewan tersebut dengan memasang kandang jebakan selama dua bulan terakhir, usaha itu belum berhasil.

"Kandang jebakan yang dipasang sekitar dua bulan yang lalu tampaknya kurang efektif," ujar Slamet, Minggu (24/3/2024).

Saat ini, pihaknya terus mencari alternatif lain untuk menangkap monyet-monyet tersebut.

Mengingat sulitnya menangkap hewan-hewan tersebut di tengah permukiman masyarakat.

"Dalam situasi seperti ini, kami masih mencari cara yang lebih efektif untuk menangkap monyet-monyet tersebut di tengah permukiman," ucap Slamet.

Dalam upaya ini, BBKSDA berencana untuk bekerja sama dengan Perbakin untuk menangkap monyet-monyet yang berkeliaran di permukiman warga.

Nantinya, pihaknya akan menggunakan tembak bius sebagai alternatif lain.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Perbakin dalam hal ini (menembak dengan obat bius)," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah insiden melibatkan monyet liar terjadi di pemukiman padat penduduk di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Monyet tersebut tidak hanya muncul secara sporadis, tetapi juga telah menyerang hewan peliharaan warga seperti ayam, menyebabkan beberapa di antaranya mati.

Monyet tersebut pertama kali terlihat pada bulan November 2023 dan hingga saat ini masih menjadi sumber ketidaknyamanan bagi warga setempat.

Karena sulitnya menangkap monyet tersebut, bahkan oleh petugas pemadam kebakaran setempat, Pemerintah Desa Tuk mengadakan sayembara penangkapan monyet dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 500 ribu. (*)

( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )