AS, Israel, Mesir dan Qatar Sepakati Kerangka Dasar Pembebasan Sandera Hamas di Gaza
KABUPATEN CIREBON, DBFM – Amerika Serikat (AS), Mesir, Qatar dan Israel menyetujui kerangka dasar pembebasan sandera yang akan diikuti dengan jeda pertempuran di Gaza.
“Kesepakatan itu masih terus berjalan dan dalam tahap negosiasi,” ujar Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, dalam sebuah pernyataan, Minggu (25/2/2024).
“Harus ada diskusi tidak langsung antara Qatar dan Mesir dengan Hamas,” sambungnya.
Tapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan belum jelas apakah kesepakatan itu akan terwujud.
Dia menolak membahas secara spesifik, namun mengatakan kelompok militan Palestina Hamas perlu “mengambil keputusan yang masuk akal”.
Dalam sebuah wawancara dengan CBS News, Netanyahu menambahkan bahwa dia akan bertemu staf pada tanggal 26 Februari 2024 untuk meninjau rencana militer.
“Pada awal minggu ini, saya akan mengadakan pertemuan kabinet untuk menyetujui rencana operasional di Kota Rafah, termasuk evakuasi warga sipil dari sana,” kata Netanyahu.
"Hal ini juga mencakup evakuasi warga sipil Palestina di Gaza dan operasi untuk menghancurkan sisa batalyon Hamas," kata dia.
Seorang pejabat Palestina yang mendapat penjelasan mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa sikap Israel “tidak jelas” mengenai tujuan akhir mereka di Gaza.
“Israel masih fokus pada upaya untuk mengubah perjanjian apa pun menjadi kesepakatan pertukaran tawanan, Hamas menegaskan bahwa perjanjian apa pun harus didasarkan pada komitmen pendudukan Israel untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza,” kata pejabat tersebut.
Pejabat Palestina lainnya mengindikasikan bahwa pembebasan sandera sebagai bagian dari pertukaran tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dengan mengatakan “tidak ada diskusi mengenai para tahanan, baik dalam hal kategori maupun jumlah”.
Sebuah sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut, mengatakan para delegasi telah menghasilkan “garis besar” gencatan senjata yang diusulkan, yang pada akhirnya dapat mengarah pada gencatan senjata, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
( Artikel ini Bersumber : tribunnews.com )