Kim Jong Un Kendarai Tank Sendiri saat Ikut Simulasi Perang Korea Utara

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Pemimpin Korea UtaraKim Jong Un, mengendarai sebuah tank yang ia kemudikan sendiri pada Rabu (13/3/2024).

Kim Jong Un berpartisipasi dalam latihan perang yang melibatkan tank terbaru yang dikembangkan oleh Korea Utara, seperti diberitakan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kamis (14/3/2024).

Latihan itu digambarkan sebagai pertandingan latihan untuk menyaingi Amerika Serikat (AS) yang menggelar latihan militer dengan Korea Selatan

Korea Utara juga berupaya menguji kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis.

"Latihan tersebut melibatkan tank tempur utama jenis baru yang disebut Kim sebagai yang paling kuat di dunia,” kata KCNA.

Kim Jong Un bersama dengan Menteri Pertahanan Korea Utara, Kang Sun Nam, dan pejabat senior lainnya mengamati unit tank yang bermanuver melalui simulasi perang, seperti diberitakan Reuters.

Selama latihan, tank-tank tersebut menunjukkan ketepatan dan menembakkan peluru ke sasaran.

“Dengan cepat melewati situasi pertempuran terburuk, tank-tank berat langsung menyerang sasaran dengan serangan yang kuat dan menerobos garis pertahanan yang kuat dengan kemampuan manuver yang tinggi,” klaim laporan KCNA.

Kim Jong Un mengaku bangga dengan tank tempur terbaru itu yang menunjukkan kekuatan serangannya pada penampilan pertamanya.

Ia juga menyerukan upaya yang lebih besar untuk mempersiapkan perang, menurut KCNA.

Selama latihan, Kim Jong Un menaiki salah satu tank dan dilaporkan mengemudikannya sendiri.

“Ini akan menambah semangat militer yang tinggi dari awak tank tentara kita,” kata KCNA.

Dalam foto yang diterbitkan KCNA, pemimpin Korea Utara terlihat dengan kepala mengintip ke luar tank.

Latihan tersebut juga melibatkan unit-unit yang ditempatkan di dekat perbatasan, dalam jarak serang dari ibukota Korea Selatan.

Merasa Terancam dengan Latihan AS-Korea Selatan

Latihan yang digelar Korea Utara bertepatan dengan latihan militer tahunan yang melibatkan AS dan Korea Selatan di lepas Semenanjung Korea, yang akan berakhir pada Kamis (21/3/2024) pekan depan.

Kim Jong Un menyebut latihan gabungan ini sebagai latihan untuk menginvasi Korea Utara dan memprovokasi perang.

Latihan AS dan Korea Selatan tahun ini melibatkan dua kali jumlah pasukan dibandingkan tahun lalu, yang difokuskan untuk mencegah ancaman nuklir Korea Utara, menurut juru bicara Kepala Staf Gabungan Seoul, Lee Sung-jun.

Di antaranya melibatkan latihan penembakan langsung, pengeboman, serangan udara, dan intersepsi rudal.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Korea Utara mengecam keras tindakan gabungan AS-Korea Selatan, dan menggambarkannya sebagai tindakan yang sembrono.

Sementara itu, Korea Selatan menggambarkan latihan tersebut sebagai murni defensif.

( Artikel ini Bersumber : tribunnews.com )