Rawan Banjir dan Longsor, Perkampungan di Pesisir Selatan & Padang Pariaman Sumbar Bakal Direlokasi
KABUPATEN CIREBON,DBFM-Sejumlah perkampungan di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dan Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bakal direlokasi lantaran rawan banjir dan longsor.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
"Ada lokasi-lokasi yang perumahan atau perkampungan yang memang sebaiknya direlokasi, bukan hanya di Pesisir Selatan termasuk yang di Padang Pariaman," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK di Jakarta dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
Muhadjir menuturkan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan pemerintah kabupaten setempat sudah ditugaskan untuk mencari lahan tempat relokasi perkampungan itu.
Sedangkan, pembangunan kampung akan menggunakan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang biasa digunakan untuk membangun perumahan terdampak bencana.
"(Dana siap pakai) tidak terbatas, belum, belum secara detail belum (diputuskan besarannya). Kita baru kita keluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," ujar Muhadjir.
Diketahui akibat hujan deras bencana terjadi di 12 wilayah di Sumbar, yakni Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Pariaman, Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kota Sawahlunto.
Pemerintah mencatat bencana tersebut menyebabkan 28 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih hilang.
Adapun sejauh ini ada lebih dari 86.000 orang atau 28.925 kepala keluarga yang terdampak banjir dan longsor.
Selain itu, bencana ini juga menyebabkan 1.609 unit rumah rusak ringan dan sedang, 40 unit rumah rusak berat, 24.000 unit rumah terendam, 3 unit rumah hanyut, 54 fasilitas umum terdampak, 21 jembatan terendam, dan 1 jembatan rusak berat.
(Artikel ini Bersumber: tribunnws.com)