London Panggil Dubes Israel usai 3 Relawan Inggris di World Central Kitchen Tewas Dirudal IDF

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Kementerian Luar Negeri Inggris memanggil Duta Besar Israel untuk London, Tzipi Hotovely, setelah tiga warga negara Inggris yang termasuk dalam 7 anggota World Central Kitchen yang tewas karena diserang oleh Israel di Jalur Gaza.

 

Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Negara Inggris untuk Pembangunan dan Afrika, Andrew Mitchell, dalam keterangannya, Selasa (2/4/2024).Andrew Mitchell menyatakan Inggris meminta Tzipi Hotovely untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan cepat, menyajikan hasilnya kepada komunitas internasional, dan melakukan akuntabilitas penuh.

 

Menurutnya, gencatan senjata di Jalur Gaza harus segera diterapkan untuk menghentikan pembunuhan warga sipil yang dilakukan Israel melalui serangan militernya.Israel Bunuh 7 Anggota World Central Kitchen di Jalur Gaza

Pada Senin (1/4/2024) malam, tentara Israel menargetkan konvoi organisasi World Central Kitchen di Kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.

 

Sebuah drone Israel diluncurkan dan menembakkan tiga rudal yang menargetkan konvoi mobil World Central Kitchen dan menewaskan 7 orang berkebangsaan Australia, Polandia, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Palestina.Mereka yang dibunuh dalam serangan itu adalah Saifeddin Issam Ayad Abutaha (25) dari Palestina; tiga korban dari Inggris yaitu John Chapma (57), James "Jim" Henderson (33), dan James Kirby (47); Damian Sobol (35) dari Polandia; Jacob Flickinger (33) dari AS dan Kanada; dan Lalzawmi "Zomi" Frankcom (43) dari Australia, seperti diberitakan A B C News.Sebelumnya pada Selasa (3/4/2024), World Central Kitchen mengumumkan penghentian operasinya untuk mengangkut bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

 

Organisasi tersebut juga mengungkapkan perasaan terkejut dan duka cita yang mendalam atas terbunuhnya 7 anggota timnya dalam serangan tentara Israel di Gaza.

 

World Central Kitchen menjelaskan meski mereka telah berkoordinasi dengan tentara Israel, konvoi tersebut dibom saat meninggalkan gudang Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.

 

Jumlah Korban Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 32.975 jiwa dan 75.577 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (3/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

 

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

 

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

 

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

( Artikel ini Bersumber  : tribunnews.com  )