Keluarga Bawa Kasus Perundungan yang Viral di Indramayu ke Jalur Hukum, Bupati Harap Ada Perdamaian

KAPUBATEN CIREBON,DBFM -Pihak keluarga korban membawa kasus bullying atau perundungan yang dialami HA (12) ke jalur hukum.

Kasus ini dilaporkan ke Polres Indramayu pada Rabu (6/3/2024).

Kejadian yang melibatkan murid kelas 5 SDN 3 Karangsong ini diketahui viral di media sosial. Ada tiga anak yang terlibat bullying.

Mereka menelanjangi, menedang, hingga membanting tubuh teman sekelasnya. Pelaku juga merekam kejadian bullying tersebut.

HA juga didorong ke sana kemari oleh dua anak yang postur tubuhnya jauh lebih besar. Ia juga sempat terlihat dijambak. HA tak berdaya, namun tak menangis.

Ibu dari HA, Fatimah mengatakan, ayah korban yang kala itu baru pulang melaut mencari ikan mengetahui kejadian yang dialami anak kedua mereka.

Ayah korban pun meminta bantuan paman HA untuk membuat laporan ke polisi.

"Kata Om-nya biar anaknya jera. Karena ini bukan kasus biasa, ini pembullyan."

"Senakal-nakalnya anak biasanya enggak kayak gini. Masa ditelanjangin, ditendang-tendang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Mediasi antara pihak keluarga korban dan pelaku bullying ini diketahui sudah dilakukan sebanyak 3 kali.

Terakhir, mediasi dilakukan langsung oleh Bupati Indramayu Nina Agustina.

Korban dan pelaku bullying termasuk para orang tuanya dipanggil Nina Agustina ke sekolah.

"Kita inginnya damai, tapi tadi dari pihak keluarga sudah memakai kuasa hukum ya. Sudah dilaporkan ke polisi," ujar dia.

Kejadian ini, diharapkan Nina Agustina, bisa jadi pelajaran buat semua pihak.

Mudah-mudahan, ke depannya kejadian bullying tidak terjadi lagi di Indramayu.

"Kepada keluarga kita harapkan terjadi perdamaian karena anaknya jadi setres semua sekarang, mereka bingung," ucap dia.

Nina menyampaikan, kejadian perundungan ini terjadi pada dua pekan lalu pada Sabtu 24 Februari 2024 saat jam istirahat.

Kejadiannya pun bukan terjadi di sekolah, melainkan di sebuah madrasah atau MDTA yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.

Pascakejadian itu, baik korban dan pelaku sudah sekolah kembali. Mereka sudah main bersama karena mereka sebenarnya berteman.

"Cuma karena kejadian ini dilaporkan, mereka agak stres, agak panas dingin semua," ujar dia.

(Artikel ini Bersumber: tribunncirebon.com)