Jalan Majalengka - Kuningan Dibuka Kembali, Terapkan Sistem Buka Tutup
KABUPATEN CIREBON, DBFM - Jalan nasional Majalengka - Kuningan di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, dibuka kembali setelah tertutup longsor sejak Selasa (5/3/2024) malam.
Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Mochammad Ali, mengatakan, jalur Cirebon - Kuningan - Majalengka - Ciamis tersebut resmi dibuka sejak Senin (11/3/2024) sore kira-kira pukul 17.30 WIB.
Namun, menurut dia, untuk sementara pembukaan jalur itu menerapkan sistem buka tutup, karena kontur tanahnya masih labil, sehingga rawan longsor terutama saat dilanda hujan deras.
"Kemarin sudah diujicobakan, dan alhamdulillah lancar, sehingga dilanjutkan dibuka dengan menerapkan sistem buka tutup," kata Mochammad Ali saat ditemui di Mapolres Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (12/3/2024).
Ia mengatakan, sistem buka tutup yang diberlakukan ialah jika cuaca cerah maka ruas jalan nasional Majalengka - Kuningan bakal dibuka, dan ketika turun hujan akan ditutup sementara.
Nantinya, pengendara dialihkan ke jalur alternatif melalui Desa Gunungmanik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, dan Jalan Cidulang - Cipulus menuju Gunung Sirah, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.
Karenanya, pihaknya mengakui, penerapan sistem buka tutup itu bersifat secara situasional sesuai perkembangan cuaca di lapangan mengingat jalurnya masih rawan longsor.
"Saat ini, jalurnya juga baru dibuka untuk pengendara sepeda motor, dan minibus atau kendaraan pribadi, sedangkan untuk kendaraan besar belum diperkenankan melintas," ujar Mochammad Ali.
Ia menyampaikan, sementara ini seluruh kendaraan bertonase besar yang akan melintasi jalan nasional Majalengka - Kuningan masih dialihkan ke jalur alternatif.
Pasalnya, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama mengingat kondisi jalur tersebut masih rawan longsor ketika hujan deras, sehingga menerapkan sistem buka tutup.
"Kami juga mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melintasi jalur ini, karena kondisi tanahnya belum stabil, sehingga rawan longsor," kata Mochammad Ali.
( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )