Hizbullah Balas Serangan Israel dengan Roket ke Kiryat Shmona, Iron Dome Tak Berfungsi, Satu Tewas

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Pembantaian baru di Lebanon selatan, Israel mengebom pusat bantuan. Sebagai balasannya, Hizbullah membalas serangan Israel di dengan puluhan roket ke Kiryat Shmona, satu orang Israel dilaporkan tewas.

Iron dome dilaporkan gagal total mencegat rudal yang ditembakkan Hizbullah ke Kiryat Shmona.

Seorang Israel dilaporkan tewas di pemukiman Kiryat Shmona setelah Hizbullah membalas dengan puluhan roket.

Hizbullah menanggapi pembantaian terbaru Israel di selatan Lebanon pada awal 27 Maret dengan puluhan roket ke pemukiman Kiryat Shmona dan lokasi militer terdekat di Galilea yang diduduki, menewaskan satu orang Israel.

Serangan roket itu terjadi beberapa jam setelah serangan udara Israel terhadap pusat bantuan darurat di desa Al-Habbariyah di selatan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang pada Rabu pagi.

“Menanggapi pembantaian yang dilakukan oleh musuh Zionis di kota Al-Habbariyah, Mujahidin Perlawanan Islam mengebom, pada pukul 08:00 pada hari Rabu 27/03/2024, pemukiman Kiryat Shmona dan komando pasukan Brigade 769 di Barak Kiryat Shmona dengan puluhan roket,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Seorang warga Israel dinyatakan tewas di lokasi kejadian setelah petugas medis menarik tubuhnya keluar dari gedung yang terkena salah satu dari puluhan roket Hizbullah.

Beberapa jam sebelumnya, pesawat tempur Israel menyerang pusat Asosiasi Ambulans Lebanon, yang berafiliasi dengan Kelompok Islam yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin di Al-Habbariyah.

Pusat Ambulans Lebanon tersebut hancur, dengan sedikitnya tujuh petugas medis tewas dan empat warga sipil terluka.

“Penyerangan itu juga merusak rumah-rumah di dekatnya,” lapor Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah jet Israel menyerang Baalbek, di Lembah Beqaa timur Lebanon, pada tanggal 26 Maret untuk ketiga kalinya pada hari itu.

Hizbullah menanggapi serangan pertama Baalbek dengan puluhan roket di pusat komando Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Kelompok perlawanan Lebanon telah menyerang Dataran Tinggi Golan yang diduduki beberapa kali sejak serangan pertama Israel di Lebanon timur pada akhir Februari.

Sekretaris Jenderal Kelompok Islam Sunni, yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin, Mohammad Takkoush, mengatakan kepada AP pada tanggal 26 Maret bahwa organisasinya telah bergabung dalam perang melawan Israel di Lebanon dan berkoordinasi dengan Hizbullah.

“Kami memutuskan untuk bergabung dalam [pertempuran] sebagai kewajiban nasional, agama dan moral. Kami melakukan itu untuk mempertahankan tanah dan desa kami. Kami juga melakukannya untuk mendukung saudara-saudara kami di Gaza,” kata Takkoush.

“Sebagian dari (serangan kami terhadap pasukan Israel) dilakukan melalui koordinasi dengan Hamas, yang berkoordinasi dengan Hizbullah,” tambahnya, seraya menegaskan bahwa koordinasi langsung dengan Hizbullah sedang meningkat dan hal ini tercermin di lapangan.

Takkoush menambahkan bahwa kelompoknya – yang terlibat dalam pemberontakan yang didukung AS terhadap pemerintah Suriah yang dimulai pada tahun 2011 – telah mengesampingkan perbedaannya dengan Hizbullah untuk menghadapi Israel.

“Hubungan kami dengan Hizbullah baik dan berkembang dan semakin diperkuat seiring dengan perang yang kami alami.”

Takkoush menambahkan bahwa kelompoknya – yang terlibat dalam pemberontakan yang didukung AS terhadap pemerintah Suriah yang dimulai pada tahun 2011 – telah mengesampingkan perbedaannya dengan Hizbullah untuk menghadapi Israel.

“Hubungan kami dengan Hizbullah baik dan berkembang dan semakin diperkuat seiring dengan perang yang kami alami.”

Kelompok Islam telah melakukan beberapa operasi melawan Israel sejak perang dimulai dan telah kehilangan beberapa pejuang akibat serangan Israel.


( Artikel ini Bersumber : tribunnews.com )