28 Siswa SD di Sukabumi Keracunan Makanan, Korban Alami Mual dan Muntah, Dua Pedagang Diperiksa
KABUPATEN CIREBON, DBFM - Sebanyak 28 siswa SD di Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan makanan ringan, Senin (26/07/2024).
Para korban berasal dari SDN Nangewer dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cisarua Girang.
Guru segera melakukan pertolongan medis dengan membawa para siswa ke Puskesmas.
Tidak ada korban jiwa dalam kasus ini, namun petugas kepolisian masih mendalami kasus ini.
Kedua orang penjual makanan ringan tersebut saat ini sedang diperiksa oleh pihak Kepolisian Resort Sukabumi Kota.
Pedagang makanan, Nurahman (33) mengaku sudah biasa berjualan di SDN Nangewer.
Dirinya merasa kaget ketika ada yang keracunan makanan ringan yang diduga dibeli darinya.
"Jujur kami juga terkejut saat mendapatkan kabar ada siswa yang mengalami keracunan usai menyantap jajanan itu," jelasnya.
Nurahman menyebut, anak-anak membeli jajanan sekira pukul 06.30 WIB, sebelum upacara bendera di mulai.
"Saya juga kurang tahu bagaimana kronologinya, soalnya saya udah keluar dari sekolah itu, mau pindah untuk jualan lagi ke sekolah lain. Nah, ada sekira pukul 08.00 WIB, katanya anak-anak keracunan. Katanya, gejalanya mulai dirasakan siswa saat upacara," ucapnya.
Dirinya mengaku, jajanan makanan yang dibeli siswa tersebut ia dapatkan dari salah satu toko yang ada di wilayah Stasiun Kota Sukabumi.
"Pokoknya satu balnya isi 50. Saya ngambil 3 pas malam. Nah, total semuanya yang terjual paling sekitaran 70 bijian lah," timpalnya.
"Jajanan makanan itu memang sekarang lagi viral dan diminiati. Saya jual 1 pcs seharga Rp 2000. Sedangkan, untuk 2 pcs seharga Rp 3000," tutupnya.
Kini kedua pedagang tersebut pun hanya bisa pasrah menghadapi pemeriksaan dari kepolisian.
Sebelumnya, Kapolsek Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, AKP Ujang Taan, menyebut sudah mendapatkan laporan dugaan keracunan yang diduga usai menyantap jajajan makanan ringan, sekira pukul 09.00 WIB.
"Gejalanya mual pusing,terus ada yang muntah sebagian gitu aja. Alhamdulillah untuk korban sampai saat ini setelah tadi dibawa ke Puskesmas sudah dipulangkan lagi ke rumahnya masing-masing," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan siswa dan sudah meminta keterangan dari pedagang.
"Tadi untuk pedagangnya udah kami mintai keterangan, bahwa memang dari pagi tadi menjual makanan kepada anak-anak tersebut,” ujarnya.
Mayoritas para siswa ini mengalami gejala dugaan keracunan satu jam setelah menyantap makanan ringan.
"Tadi, sudah kita chek, ternyata makanan itu terdaftar juga di BPOM," tutupnya.
( Artikel ini Bersumber : tribunnews.com )