Indramayu Jadi 'Lumbung' Pekerja Migran, Belasan Ribu Orang Berangkat ke Luar Negeri Setiap Tahun

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Kabupaten Indramayu dikenal juga dengan sebutan lumbung pekerja Migran Indonesia (PMI).Pasalnya, belasan hingga puluhan ribu warga Indramayu berangkat ke luar negeri setiap tahunnya."Banyaknya pekerja migran asal Indramayu membuat Indramayu menempati urutan pertama sebagai Kabupaten di Jawa Barat pengirim tenaga kerja ke luar negeri," ujar Plt Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Nonon Citra Wulandari kepada Tribuncirebon.com usai melakukan sosialisasi penempatan dan pelindungan PMI di Balai Desa/Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Rabu (27/3/2024).

Berdasarkan data yang dicatat BP2MI, pada tahun 2024 sampai dengan bulan Maret ini, bahkan tercatat sudah ada sebanyak 5.269 orang yang berangkat ke luar negeri.Pada 2023, jumlah penempatan pekerja migran asal Indramayu bahkan melonjak drastis hingga mencapai 20.900 orang.


Kemudian pada 2022 sebanyak 12.784 orang, pada 2021 sebanyak 5.225 orang, dan pada 2020 sebanyak 10.023 orang.Dengan jumlah keseluruhan dari tahun 2020 sampai Maret 2024, total penempatan pekerja migran asal Indramayu ada sebanyak 54.201 orang.


Jumlah tersebut mendominasi penempatan pekerja migran di Jawa Barat dengan total 140.199 orang mulai dari tahun 2020 sampai Maret 2024."Jumlah itu adalah jumlah yang legal dan terdaftar, tapi tentunya yang ilegal juga tidak kalah banyak namun tidak terdata," ujar dia.

Nonon mengakui, jumlah pekerja migran ilegal di Indramayu cukup banyak. Hal ini terlihat dari banyaknya pengaduan yang masuk ke Disnaker Indramayu.


Pengaduan yang masuk pun beragam, kata Nonon, mulai dari sakit, menerima kekerasan, tidak digaji, tidak dikasih makan, dan yang terparah ada juga yang meninggal dunia.


"Untuk upaya kita sendiri tidak ada henti-hentinya untuk terus melakukan sosialisasi untuk menekan penyaluran ilegal ini," ujar dia.

( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )