Tentara Israel Mempersiapkan Rencana Darurat untuk Melancarkan Serangan Besar-besaran ke Lebanon

KABUPATEN CIREBON, DBFM -  Tentara Israel sedang mempersiapkan "rencana darurat" untuk melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, termasuk menyiapkan tempat berlindung dan makanan bagi penduduk Israel di pemukiman utara, Yedioth Ahronoth melaporkan pada 10 Maret.

Dalam pertemuan hari Sabtu dengan para pemimpin pemukim dari dewan regional Mata Asher dan Ma'ale Yosef, kepala Komando Utara Angkatan Darat Israel Mayor Jenderal Ori Gordin menyatakan, "Kami sedang mempersiapkan rencana darurat untuk melancarkan serangan di Lebanon. Komitmen kami, milik saya, adalah untuk mengubah situasi keamanan sehingga warga dapat kembali ke rumah.”

Dalam rangka mempersiapkan potensi perang dengan Hizbullah di Israel utara, tentara meluncurkan Operasi Jangkar Mantap untuk mendirikan puluhan tempat perlindungan massal, terutama di tempat parkir bawah tanah, di mana penduduk dapat melarikan diri untuk menghindari tembakan rudal Hizbullah.

Hizbullah diperkirakan memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal balistik yang mampu menyebabkan kerusakan besar di kota-kota Israel, termasuk Haifa dan Tel Aviv.

Menurut Yedioth Ahronoth, rencana tersebut telah dirumuskan dan dianggarkan dalam dua bulan terakhir.

Rencana untuk menampung pengungsi di hotel dan tenda di luar zona konflik dianggap tidak bisa dilaksanakan.
Sebagian besar hotel di Israel penuh karena menampung pemukim yang mengungsi dari wilayah selatan Israel dekat perbatasan Gaza.

Persiapan tersebut dilakukan beberapa hari setelah Israel memberi tahu negara-negara Barat mengenai batas waktu 15 Maret untuk mencapai penyelesaian politik dengan Lebanon, setelah itu Tel Aviv mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan operasi militer menjadi perang yang luas, menurut diplomat Barat yang berbicara dengan Israel demikian Harian Lebanon Al-Akhbar melaporkan.

Namun Hizbullah telah berjanji untuk tidak mundur dari ancaman Israel.

"Posisinya jelas. Selama perang berlanjut di Gaza, ini berarti front Lebanon terkena dampaknya, dan ketika perang berhenti di Gaza, maka perang juga berhenti di Lebanon," Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan kepada saluran berita Lebanon LBCI.

“Ketika ada gencatan senjata di Gaza, kami akan melakukan gencatan senjata.”

“Kami belum mendekati perang total di Lebanon, namun kami siap jika hal itu terjadi besok,” kata Qassem pada 6 Maret.

( Artkel ini Bersumber : tribunnews.com )