Saat Ribuan Motor di Parkiran Pabrik Terendam Banjir di Cirebon, Ani Bingung Motornya Tak Bisa Nyala

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Selalu ada berkah dari setiap kesulitan. Itu pula yang dirasakan Izul (39) saat banjir melanda Kabupaten Cirebon, Rabu (6/3/2024).

Izul adalah pemilik bengkel di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan. Lokasinya tak jauh dari pabrik sepatu, PT Longrich Indonesia di Jalan DI Panjaitan. 

Saat banjir menerjang, Rabu pagi, lapangan parkir pabrik itu ikut terendam. Begitu pula ribuan sepeda motor karyawan yang diparkir di sana.

Tak pelak, bengkel motor Izul yang berada di pertigaan di dekat Balai Desa Sidaresmi juga kecipratan rezeki.

Mendadak banyak sekali yang datang memperbaiki sepeda motornya. Rata-rata tak bisa jalan karena mesinnya kemasukan air.

Izul mengaku ada puluhan pengendara sepeda motor yang kemarin datang ke bengkelnya sepanjang pagi hingga menjelang siang.

Padahal, menurut Izul, dalam sehari biasanya bengkel miliknya hanya menangani 3-4 sepeda motor. 

"Tapi tadi ada 50-an sepeda motor," ujar Izul ketika ditemui di bengkelnya, kemarin. Kebanyakan milik karyawan PT Longrich.

"Motornya mogok, kemasukan air," ujarnya.

Semakin siang, kata Izul, jumlah pengendara yang datang untuk memperbaiki motornya makin banyak. Karena tak sanggup lagi menangani semuanya, sebagian akhirnya terpaksa ia tolak.

"Beberapa motor saya tolak karena ini saja masih antre banyak," ucapnya.

Rata-rata, Izul hanya membutuhkan 15 menit untuk menghidupkan kembali sepeda motor yang mogok karena kemasukan air.

Untuk perbaikan seperti itu Izul hanya mematok harga Rp 20 ribu.

"Omzet hari ini meningkat," ujar Izur yang tetap berharap banjir tak pernah terjadi meski baginya di satu sisi memberikan keuntungan. 

Ani (22), yang sepeda motornya kemarin juga mogok karena kemasukan air, mengaku tak punya pilihan selain ke bengkel agar sepeda motornya bisa segera hidup kembali.

Banjir merendam separuh sepeda motor miliknya.

"Tadi langsung mogok. Harus diperbaiki sekarang biar bisa pulang," ujar Ani saat ditemui di bengkel milik Izul.

"Harapan saya sih motornya nyala lagi, soalnya bingung kalau motor mogok begini pulangnya agak susah. Apalagi enggak ada angkutan umum juga," katanya.

Saat banjir menerjang, kedalaman air di beberapa titik di lahan parkir PT Longrich Indonesia mencapai satu meteran. Beberapa sepeda motor bahkan terendam hingga tak terlihat.

Para karyawan dipulangkan lebih cepat karena bencana banjir ini.

"Tadi saya datang untuk shift pagi pukul 06.00 WIB mah belum ada airnya, tapi pas pukul 09.00 WIB ada info parkiran banjir, para karyawan pada keluar jadinya menyelamatkan motor masing-masing," ujar Herlina (22), karyawan PT Longrich Indonesia, kemarin.

Camat Pabedilan, Yusuf Hermawan mengatakan banjir yang merendam lahan parkir pabrik produksi sepatu dan sandal itu merupakan kiriman dari wilayah Kuningan.

Sungai Cisanggarung yang melintas wilayah Pabedilan meluap dan airnya menyebar ke kawasan Pabedilan.

"Pabrik dihentikan terlebih dahulu dari produksi, karena banjir," ucap Yusuf.

Banjir merendam lebih dari 20 ribu rumah warga di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon.

"Update sampai sore, terdapat 36 desa yang terendam," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya di Polsek Pabedilan, kemarin.

Dua warga di dua desa yang terdampak banjir, yakni Desa Ambit dan Desa Karangsari di Kecamatan Waled, dilaporkan meninggal. 

Korban pertama, Nana, dari Desa Ambit, meninggal saat sedang mengevakuasi saudaranya di Desa Ciuyah. 

"Saat itu Nana terpeleset dan akhirnya meninggal dunia," ujar Deni.

Korban lainnya di Desa Karangsari meninggal pada Rabu dini hari.

"Ia meninggal karena tersetrum listrik," ujarnya.(eki yulianto)

( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )