Perekonomian Israel Anjlok 20 Persen Setelah 7 Oktober, Ekonomi Israel Makin Lama Perang Makin Turun

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Perekonomian Israel anjlok 20 persen setelah 7 Oktober, Poros Perlawanan telah memainkan peran penting dalam dampak ekonomi yang menimpa Israel.

Produk Domestik Bruto (PDB) Israel anjlok hampir 20 persen pada bulan-bulan terakhir tahun 2023, menurut data statistik yang baru dirilis.

Perekonomian Israel menyusut pada tingkat tahunan sebesar 19,4 persen pada kuartal keempat tahun lalu, berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Israel, yang dirilis pada 19 Februari.

Menurut data, perekonomian Israel hanya tumbuh dua persen sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,5 persen pada tahun 2022.

Impor barang sepanjang tahun turun sebesar 6,9 persen, setelah tumbuh sebesar 12 persen pada tahun 2022, sedangkan ekspor barang dan jasa turun sebesar 1,1 persen pada tahun 2023, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 8,6 persen pada tahun sebelumnya.

Penurunan sebesar 19,4 persen ini hampir 10 persen lebih rendah dari perkiraan median Bloomberg sebesar 10,5 persen.

Ini adalah penilaian resmi pertama yang menunjukkan dampak perang Gaza terhadap PDB Israel.

Pemanggilan pasukan cadangan pada awal perang saja telah mengakibatkan berkurangnya delapan persen angkatan kerja Israel. Menurut laporan Bank of Israel pada bulan November, biaya pemanggilan cadangan berjumlah $630 juta per minggu.

Financial Times (FT) juga melaporkan pada bulan itu bahwa Israel menumpuk utang miliaran dolar pada minggu-minggu pertama perang.

Israel juga menghadapi tingkat pengangguran yang signifikan. Sekitar 260.000 warga Israel telah mengajukan tunjangan pengangguran sejak dimulainya perang.

“Ada sekitar dua juta warga Israel yang hidup di bawah garis kemiskinan,” lapor outlet Hebrew Makan pada akhir Desember 2023.

Poros Perlawanan telah memainkan peran penting dalam meningkatnya kerugian yang diderita oleh Israel, khususnya serangan Yaman terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah, yang menyebabkan pendapatan pelabuhan Eilat turun sebesar 80 persen, menurut laporan tahun lalu.

Hizbullah Lebanon juga menimbulkan kerugian serupa di permukiman utara Israel, di mana penjualannya anjlok 70 persen sejak Oktober. Ratusan ribu warga Israel terpaksa mengungsi dari utara.

“Risiko bagi Israel sangat besar. Perekonomian kolonial pemukim Tel Aviv, yang bergantung pada penaklukan warga Palestina, mungkin menghadapi masa depan yang berbahaya, mungkin menandai domino berikutnya yang akan runtuh dalam skenario yang sedang berlangsung ini,” tulis Kit Klarenberg dari The Cradle pada bulan November.

Makin Lama, Makin Dalam Penurunannya

Makin lama konflik, makin dalam penurunan perekonomian Israel

Hampir 20 persen penurunan Perekonomian Israel. Perekonomian Israel mengalami kontraksi sebesar 19,4 persen pada kuartal terakhir Q4 tahun 2023, akibat perang di Gaza.

Tujuan pertama perlawanan Palestina telah terpenuhi. Pengurangan besar-besaran potensi ekonomi dan industri Israel.

AS ingin menutup kesenjangan ini dengan paket bantuan baru senilai $14 miliar sebagai bagian dari paket bantuan besar senilai $95 miliar yang belum disahkan Senat.

Perekonomian anjlok hampir 90 persen lebih besar dari perkiraan sebelumnya oleh Bloomberg yang memperkirakan kontraksi 10,5 persen.

Perekonomian senilai $500 miliar mengalami kontraksi tahunan sebesar 19,4 persen pada kuartal keempat dibandingkan tiga bulan sebelumnya, Biro Pusat Statistik mengatakan dalam perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) yang merupakan dua kali lipat tingkat yang diharapkan dalam konsensus Reuters.

Meski begitu, tahun 2023 secara keseluruhan berakhir dengan pertumbuhan positif mengingat perang pada tahun 2023 berlangsung kurang dari 3 bulan.

Israel dengan tajam membatasi pengeluaran, perjalanan, dan investasi pada akhir tahun 2023 ketika perang habis-habisan Israel di Gaza menimbulkan banyak kerugian pada perekonomian, menurut data yang dirilis pada hari Senin.

Perang telah menghentikan pertumbuhan ekonomi, terutama dengan penarikan dana cadangan secara besar-besaran dan puluhan ribu orang mengungsi dari kota-kota perbatasan dekat Gaza dan Lebanon karena serangan roket terus-menerus dari Hamas dan Hizbullah.

 ( Artikel ini Bersumber : Tribunnews.com )