Gerak Cepat, Imbas Banjir, Pembenahan Sungai Cisanggarung Cirebon Ditargetkan Dimulai Mei 2024

KABUPATEN CIREBON, DBFM - Banjir yang baru-baru ini melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisanggarung.

Debit air yang melampaui kapasitas normalnya menyebabkan terendamnya beberapa desa yang dilintasi sungai tersebut.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah mendesak otoritas sungai, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, untuk segera melakukan normalisasi sungai.

Tindakan tersebut direspons dengan cepat dan proses normalisasi Sungai Cisanggarung dijadwalkan dimulai pada bulan Mei 2024.

Bupati Cirebon, Imron, mengungkapkan bahwa normalisasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir.

"Kami telah berkoordinasi dan normalisasi Sungai Cisanggarung akan dilaksanakan oleh BBWS pada bulan Mei," ujarnya, Kamis (14/3/2024).

Imron menjelaskan bahwa normalisasi sangat penting karena sungai tersebut mengalami pendangkalan yang signifikan.

Hal itu mengakibatkan ketidakmampuan sungai untuk menampung debit air yang tinggi saat hujan deras.

"Perlunya langkah-langkah pencegahan yang optimal untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat merendam permukiman warga di sekitar sungai," ucapnya.

Selain itu, Imron mengakui pentingnya strategi pengelolaan sumber air yang tepat di Sungai Cisanggarung.

Terutama untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi desa-desa di sekitarnya selama musim kemarau.

Untuk mengatasi dampak pasca-banjir, Pemkab Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu dari tanggal 7 hingga 13 Maret 2024.

Dengan status ini, pemerintah fokus pada distribusi bantuan logistik kepada warga dan melakukan pemulihan terhadap infrastruktur yang terdampak banjir.

"Kita harus bersiap mengantisipasi dan menyelesaikan masalah ini," jelas dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebut, pemicu dari bencana banjir yang melanda 37 desa di 9 kecamatan wilayah timur Kabupaten Cirebon disebabkan meluapnya Sungai Ciberes dan Cisanggarung.

"Pemicu banjir ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Cirebon dan sekitarnya selama berjam-jam, serta meluapnya sejumlah sungai seperti Sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya.

Akibat peristiwa itu, jumlah warga terdampak mencapai 35.720 keluarga atau sekitar 160.414 jiwa.

Sedangkan 42.617 rumah tergenang air dan 20 sarana ibadah serta 21 sarana pendidikan juga turut terdampak.

Selain itu, areal sawah seluas 923,5 hektare juga terendam air.

Sembilan kecamatan yang terdampak banjir adalah Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Babakan, Gebang, Losari, dan Pangenan. (*)


( Artikel ini Bersumber : tribuncirebon.com )